Nama
: Servasius wanda
Prodi
: Administrasi Negara
N I M
: 2013210094
Mata Kuliah
:Administrasi Perkantoran
Nama Orang tua :Martinus Nu
ANALISA
: Menjdi seorang “Leader” atau pemimpin harus
selalu siap dalam menjalankan tugas yang sudah di amanatkan,dan mampu mengambil
keputusan dalam keadaan apapun dengan pikiran yang rasional serta bijaksana.
Pemimpin juga harus memilki kemampuan yang melebihi kemampuan anggota biasa
atau bawahannya,mempengaruhi dan menggerakan bawahan untuk berbuat sesuatu atas
program-program kerja.
Dalam”
leardership”atau kepemimpinan dimana masyarakat sangat mengharapkan seorang
pemimpin yang tidak membedakan Gender,HAM agar masyarakat dapat menikmati
pelayanan Publik dengan hasil yang prima dan memuaskan.
Untuk mempersiapkan dan melaksanakan tugas dengan
efesien atas konsep-konsep,pemimpin harus selalu bertanggung jawab,berani mengambil tindakan dan mengambil
resiko, dari apa yang sudah disepakati dari konsep-konsep yang sudah di
tetapkan dengan angota atau bawahannya.
Pemimipin juga sangat diharapkan oleh anggota dalam
melaksanakan pelayanan publik adalah memberi motivasi dan juga memiliki
produktifitas yang tinggi,tegas dan berwibawa
Kepemimpinan
pada hakikatnya adalah suatu seni dan ilmu untuk mempengaruhi orang lain, atau
orang-orang yang dipimpin sehingga dari orang-orang yang dipimpinnya timbul
suatu kemauan, respek, kepatuhan dan kepercayaan terhadap pemimpin untuk
melaksanakan apa yang dikehendaki oleh pemimpin, atau tugas-tugas dan tujuan
organisasi, secara efektif dan efisien. Seni kepemimpinan mengandung arti suatu
kecakapan, kemahiran dan keterampilan tertentu untuk mempengaruhi orang-orang
yang dipimpin.
Di dalam kehidupan sehari-hari dan
juga dalam kepustakaan munculah istilah yang serupa dengan itu dan
kadang-kadang dipergunakan silih berganti seakan-akan tidak ada bedanya satu
dengan yang lain, yaitu pimpinan, kepemimpinan, dan kepemimpinan. Hal tersebut
mungkin dapat menimbulkan kekacauan dalam pemikiran yang berakibat tentunya
kekacauan dalam tindakan dan perbuatan seseorang dan masyarakat, karena
istilah-istilah tersebut masing-masing mempunyai arti sendiri-sendiri.